Pada dasarnya manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri. Karena itulah perlu adanya tali silaturrahim. Begitu pentingnya silaturrahim sampai Rasulullah SAW bersabda “ tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturrahim”. Apa sih definisi silaturrahim itu ?
Secara harfiyah silaturrahim artinya menyambung persaudaran atau menyambung tali kasih sayang. Para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan silaturrahim. Pendapat pertama yang membatasi silaturrahim dalam bingkai persaudaraan yang ada pertalian darah.
Pendapat kedua menyatakan bahwa Silaturrahim bukan hanya dalam bingkai keluarga tapi dengan manusia umumnya. Pendapat yang kedua inilah yang banyak dijadikan pegangan. Silaturrahim merupakan perkara yang sangatn penting bagi kehidupn kita sebagai seorang muslim yg demikian itu kita ketahui karena silaturrahim menjadi perintah khusus dari Allah bagi setiap muslim.
Firman Allah :
“Dan periharalah silaturrahim sessungguhnya Allah selelu menjaga dan mengawasi kamu”.
Perlu disadari oleh kita semua bahwa sebelum Allah memerintahkan manusia untuk memelihara silaturrahim terlebih dahulu manusia diberi modal . Allah memberi media yang memungkinkan perintah itu terlaksana, yaitu energi kasih sayang ( adakah manusia yang tidak memiliki kasih sayang dalam hatinya ? Enenrgi kasih sayang inilah yang diminta oleh allah untuk disalurkan dalam media Silaturrahim. Semakin besar dan luas energi kasih sayang kita salurkan kepda keluarga dan sesama manusia maka semakin besar pula kebahagiaan hadir dalam hati. Sebaliknya semakin dikekang energi kasih sayang dalam hati , maka kebahagiaan sulit hadir dalam hati. Itulah sebagian fitrah hati manusia.
Berbicara tentang silaturrahim ada dua perspektif yang kita temui yaitu silaturrahim antara sesma keluarga yang ada ikatan darah saja dan Silaturrahin dalam arti luas yaitu. Silaturrahim dengan manusia dalam konteks kehidupn social secara luas.
Silaturrahim antara keluarga yang ada talian darah merupakan suatu keniscayaan, baik keluarga jauh ataupun dekat, pasti ada pertalian di dalamnya, yang dengan pertaian darah itu meniscayakan adanya hubungan hati yang dekat. Kedekatan hubungan hati memungkinkn kuatnya silaturrahim antara mereka. Silaturrahim yang kuat dalam keluarga besar dapat menghadirkan ketenangan dan keberartian diri dalam kehidupn social. Bisa saling mnguatkan dibidang ekonomi, bisnis dan urusan social lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat moderen semakin cenderung anomaly. Bisa saja hubungan antar keluarga menjadi tidak mudah, apalagi jarak tempat tinggal yang saling berjauhan. Silaturahim seperti ini tanpa disadari digeser oleh kepentingan pribadi, kepentingan mempertahankan eksistensi diri dan keluarga. Utamanya dalam mengejar status ekonomi dan social. Semakin nafsi nafsi bahkan beberapa orang dengan keberhasilanya dan segala jabatan yang dimiliki sudah merasa gengsi untuk menziarahi atau bersilaturrahim dengan keluarga mereka yang tergolong miskin .
Sesungguhnya dizaman moderen seperti sekarang ini tidak ada alasan untuk tidak silaturrahim. Kemajuan teknlogi memungkin semuanya berjalan dengan mudah dan murah. Keluarga di luar daerah atau di luar negeri misalnya dapat bersilaturrahim dengan cara yang mudah, baik dengan komunikasi melalui Hp atau yang sekarang tenar adalah FACE BOOK.
Halal bihalal yang biasa dilaksanakan pada hari raya idul fitri adalah juga merupakan media mempererat tali silaturrahim. Dimana antar saudara, teman, sahabat saling bertemu, bertatap muka berjabat tangan dan saling maaf memaafkan.
Sabtu, 17 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar